Pergantian siang dan malam yang terjadi setiap hari disebabkan oleh dua hal utama. Pertama, karena sumber cahaya kuat di Tata Surya hanya ada satu, yaitu Matahari. Yang kedua adalah karena Bumi berputar pada porosnya.
Sejak Bumi terbentuk 4,5 milyar tahun yang lalu, selalu ada separuh
bagian Bumi yang terpapar cahaya Matahari dan mengalami siang serta
separuh lagi yang tidak dan mengalami malam. Namun karena Bumi berputar
pada porosnya (disebut gerak rotasi), semua wilayah di Bumi jadi
mengalami siang dan malam secara bergantian. Sebenarnya ada banyak
bintang dan terkadang ada Bulan Purnama
yang menerangi langit malam. Namun kondisinya tetaplah gelap karena
cahaya seluruh benda langit tersebut tidaklah cukup kuat untuk mengubah
malam hari menjadi terang benderang.
Bumi yang berotasi menyebabkan terjadinya siang dan malam. Gerak Bumi
sebenarnya bukan hanya rotasi saja, tetapi ada satu gerak lagi yang
disebut revolusi (gerak mengelilingi Matahari). Dalam mengelilingi
Matahari, Bumi tidaklah berotasi dengan tegak melainkan sedikit miring
(sekitar 23,5 derajat). Kemiringan tersebut menyebabkan tidak seluruh
permukaan Bumi mendapatkan panjang siang dan malam yang sama dalam waktu
satu tahun.
Pada satu saat, wilayah yang terletak jauh dari ekuator Bumi akan
mengalami siang yang lebih panjang dari malamnya. Kemudian hal yang
sebaliknya terjadi 6 bulan kemudian. Itulah mengapa negara-negara yang
terletak jauh dari ekuator
(misalnya Jerman, Amerika Serikat, dan Australia) memiliki empat musim
dalam setahun, yaitu musim dingin, semi, panas, dan gugur. Berbeda
halnya dengan di Indonesia yang hanya memiliki dua musim saja selama
setahun, yaitu musim kemarau dan musim hujan.
Kemiringan sumbu rotasi Bumi menyebabkan empat musim di negara yang
terletak jauh dari ekuator. Di bagian kutub-kutub Bumi bahkan terjadi
hal yang lebih ekstrim. Siapapun yang tinggal di sana akan mengalami
siang hari yang terjadi selama 6 bulan dan malam hari yang terjadi
selama 6 bulan juga. Itulah mengapa di kutub sangat dingin dan ada
banyak es. Jadi, sungguh menguntungkan karena kita tinggal di Indonesia
yang berada di sekitar ekuator.
Sumber gambar:
1. http://commons.wikimedia.org/wiki/File:Blue_Marble_rotating.gif
2. http://www.nationsonline.org/oneworld/earth.htm
No comments:
Post a Comment